TUGAS VI , SIM 1 (Soft Skills)

ARTIKEL

TUGAS I

KOnsep Manajemen Informasi dalam perusahaan

lmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.

PEMBAHASAN

KONSEP MANAJEMEN INFORMASI
Bagi banyak orang, kantor merupakan tempat korespondensi, persiapan formulir dan laporan, penyimpanan data, dan berkas oleh juru ketik, sekretaris, arsiparis, petugas pemberkasan, operator mesin, supervisor dan manajer. Latar di atas sering melibatkan produk fisik – surat, memorandum, dan laporan yang ditulis; pernyataan dan nota yang disiapkan; catatan dan rekaman; lemari berkas yang berisi salinan arsip. Kantor ini ada wujudnya, tapi bagi mahasiswa manajemen perkantoran administratif, ini merupakan gambaran umum sebuah kantor.
Berbeda dengan kantor dulu, dunia kantor sekarang terus berkembang. Latarnya lebih luas, tergantung pada sistem mesin elektronik yang mempengaruhi organisasi. Dunia kantor baru, tidak menekankan pada data atau formulir, tapi pada informasi. Bukan pada mesin, tapi pada sistem dimana mesin dan pegawai berfungsi.
Manajemen kantor administratif, mirip dengan manajemen informasi, menjadi bidang kerja dinamis yang terdiri dari sistem administrasi, proses data, reprografis, proses kata, manajemen data, telekomunikasi dan mikrografis. Perubahan yang membawa pandangan baru dunia kantor memberi spesialisasi untuk banyak pekerja dan perlunya manajer kantor administrasi yang memiliki pengetahuan yang luas.
FUNGSI MANAJEMEN KANTOR ADMINISTRATIF
Manajemen juga berlaku pada manajemen fungsi kantor. Manajer kantor bertanggung jawab merencanakan, mengorganisasi dan mengotrol semua kegiatan perusahaan dan mengarahkan orang untuk mencapai tujuan perusahaan.
Fungsi manajemen kantor terbatas pada layanan berkas dan pegawai. Adanya perkembangan zaman dan metode informasi muncul tuntutan agar informasi dan krputusan dilakukan lebih cepat. Manajemen mulai tergantung pada kekuatan kantor karena teknologi komunikasi dan komputer memberi kekuatan proses informasi kepada kantor yang lebih besar. Konsep ”kantor satu departemen” memperluas konsep manajemen administratif yang lebih terpusat.
Selama awal 1960-an, fungsi kantor menjadi manajemen informasi. Konsep ini memberi tanggung jawab yang luas untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menelusuri, dan distribusi informasi. Di bab 2, kegiatan ini mewakili sistem prosedur pengolahan siklus informasi; dan jika dilakukan dengan baik, menjadi bidang studi. Sehingga, sistem informasi menjadi disiplin akademik yang muncul dari penerapan teknologi informasi. Tugas kantor lama seperti komunikasi lisan dan tulisan, mengolah dan melaporkan, penyimpanan data, akunting, dan pemberkasan masih ada, tapi diperbarui.
Lingkup dan tanggung jawab manajemen kantor administratif dalam buku ini menganalisa setiap fungsi manajerial yang ada dalam kegiatan kantor. Urutan – merencanakan, mengorganisir, mearahkan dan mengarahkan – fungsi ini diringkas pada gambar 1-2.
Peran Manajer Kantor Administratif
Sebagai pihak utama dalam pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penelusuran, dan distribusi informasi, manajemen kantor administratif berperan penting dalam proses pembuatan keputusan. Tugas manajer adalah pengambil keputusan, dengan biaya rendah, dengan informasi yang akurat, dapat diakses, dan berguna.
Tidak ada manajer yang memiliki tanggung jawab yang sama. Di satu perusahaan, manajer kantor menjadi akuntan, yang mengawasi korespondesi, surat, berkas, dan administrasi umum. Di perusahan lain, manajer kantor bertanggung jawab sebagai manajer personalia atau manajer kredit dengan berbagai tugas pengawasan. Di perusahaan lain, manajer kantor menjadi eksekutif yang bertanggung jawab memberikan layanan bagi semua divisi, berupa surat, manajemen arsip, proses kata, layanan kurir, telekomunikasi dan pemeliharaan kantor.
Meski memiliki tanggung jawab berbeda, hampir semua manajer melakukan kegiatan yang sama. Dalam studi analisa peran manajer kantor, Schmidt dan Lappe menemukan dari semua manajer kantor yang disurvey, 3 kegiatan yang sering dilakukan adalah merekrut pegawai, analisa pekerjaan dan komunikasi tertulis (surat dan laporan). Temuan yang sama diperoleh dalam studi oleh Smith dan Warner yang menemukan bahwa manajer kantor sering melakukan komunikasi lisan dan tulisan, dan lisan dua kali lebih sering dibanding tulisan. Smith dan Warner juga menemukan bahwa banyak waktu manajer kantor digunakan untuk hubungan personalia – merekrut, melatih dan mempromosikan pegawai – dan dalam sistem analisa.
Perbedaan tanggung jawab manajer kantor disebabkan beberapa faktor, antara lain ukuran organisasi, di perusahaan besar yang mayoritas outputnya adalah pengolahan informasi, volume layanan sangat besar sehingga memerlukan pengawasan manajer kantor. Sebaliknya di perusahaan kecil, staf pabrik maerupakan sumber kegiatan bisnis utama, kegiatan layanan kantor dapat dilakukan oleh akuntan, pengawas, bendahara, manajer kredit, atau manajer personalia.
Manajer kantor bergabung dalam berbagai organisasi profesionis, seperti Asosiasi Manajemen Pengolahan Data, Asosiasi Manajemen dan Administrator Data, dan sebagainya. Organisasi ini beranggotakan orang-orang yang bekerja di bidang manajemen kantor adminitratif. Organisasi ini mengembangkan pengetahuan dan teknik manajemen. Pada tahun 1970, dibuat program sertifikasi manajer administratif. Kandidatnya terbuka untuk semua pegawai manajemen, untuk menjadi anggota harus memenuhi 5 standar : (1) lulus ujuan sertifikasi C.A.M yang terdiri dari manajemen personalia, manajemen keuangan, kontrol dan ekonomi, layanan administratif, dan sistem manajemen informasi, (2) berpengalaman di tingkat manajemen administratif selama 2 tahun, (3) menyerahkan referensi dari orang terkemuka, (4) memberikan bukti kemampuan memimpin, dan (5) menunjukkan bukti keahlian komunikasi. Program sertifikasi ini untuk memperluas cakupan dan tanggung jawab manajer di perkantoran modern.
Manajemen Informasi Masa Depan
Dimensi baru fungsi manajemen adalah proses mengubah informasi menjadi aksi. Semua tingkat manajerial ingin memperbaiki rasionalitas keputusan yang didasarkan pada informasi yang andal. Faktor ekonomi era 1970-an dan proyeksi kegiatan abad 20 berpengaruh pada dimensi baru ini.
Menurut Dinas Tenaga Kerja tahun 1985, penduduk Amerika Serikat mengalami peningkatan dibanding tahun 1972. Angkatan kerja juga meningkat dibanding sebelumnya. Tingkat pengangguran diharapkan turun. Periode 1972-1985, GNP mengalami peningkatan, ketika tingkat inflasi turun sampai 8,3% tahun 1985. Belanja pemerintah juga mengalami peningkatan.
Meningkatnya penduduk, angkatan kerja, pendapatan masyarakat, menyebabkan pernintaan terhadap barang dan jasa bertambah. Meningkatnya belanja pemerintah, memerlukan lebih banyak komunikasi, lebih banyak administrasi, lebih banyak konsumsi energi, dan lebih banyak pajak dan regulasi; singkatnya, lebih banyak informasi. Lingkup pengambilan keputusan lebih bersifat internasional, keputusan menjadi lebih rumit. Karena terlalu banyak fakta dan data dalam proses keputusan, menimbulkan kebingungan dan kekacauan. Kebutuhan masa depan bukan informasi, tapi penanganan informasi. Seseorang harus dapat memberikan informasi yang dapat memecahkan masalah. Peran manajer informasi dalam sistem masa depan menjadi sangat penting karena penggunaan komputer canggih untuk distribusi informasi dan intelijen.

Tahun 1980-an, manajemen dipimpin oleh presiden dan eksekutif yang melapor pada presiden, dibantu 3 wakil presiden, salah satunya wakil presiden bidang informasi. Wakil presiden ini bertanggung jawab mengelola pusat komputer, arus informasi, manajemen kantor, program kesehatan, pelatihan, humas, dan litbang. Manajer informasi dan fungsi informasi mulai berkembang di perusahaan besar. Selain ahli di bidang administrasi manajemen, manajer informasi harus memiliki keahlian dan pengalaman sebagai analis informasi, ahli manajemen data, manajer proses data, dan ahli komunikasi. Manajer harus mengetahui konsep dan sistem mesin, kemampuan konseptual untuk mengatur, keahlian menangani pegawai dalam team informasi. Posisi ini memerlukan pengalaman dan pendidikan untuk mengatur fungsi informasi dalam perusahaan.
Manajer kantor administratif selalu menjadi manajer informasi. Ia bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem yang baik, pegawai yang efisien, dan peralatan yang andal. Adanya alat, program dan sistem teknologi baru, menjadikan tangung jawab manajer meluas ke seluruh perusahaan, sehingga informasi dapat ditemukan dimana-mana.
Konsep sistem informasi manajemen menggabungkan semua fungsi informasi perusahaan dalam suatu jaringan informasi. Jaringan ini ada pada gambar 1-3 dimana fungsi koordinasi (pusat informasi) merupakan pusat intelijen atau basis data organisasi. Jaringan ini secara teori memberi akses ke semua data dan informasi dalam perusahaan. Jaringan ini menggabungkan sumber informasi tentang pelanggan, sumber pasokan dan info produk, serta informasi keuangan dan pasar. Informasi tersebut diperoleh dari lingkungan eksternal dan dimasukkan ke lingkungan internal. Fungsi informasi ini dikelola dalam sistem informasi terpusat di banyak perusahaan besar dan badan pemerintahan. Sistem ini kompleks, melibatkan posisi baru, peralatan baru, dan reorganisasi, yang direncanakan dalam beberapa tahap selama bertahun-tahun.

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, informatika meliputi beberapa aspek:
ilmu informasi yang mempelajari tentang cara pengumpulan, klasifikasi, manipulasi penyimpanan, pengaksesan, dan penyebarluasan informasi untuk keperluan sosial dan kemasyarakatan secara menyeluruhilmu komputer dan teknik komputer yang mempelajari tentang pemrosesan, pengarsipan, dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi informasi dan alat lain yang berbasis komputer.
peranan pada perusahaan:
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
Mengacu kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
• Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.
• Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
• Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.

1.2 Pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi PT. KBN (Persero)

• Perusahaan sudah pemanfaatkan Teknologi Informasi dalam menunjang kegiatan operasional dan menunjang bisnis utama yaitu Properti dan Logistik.
• Perusahaan sudah memiliki aplikasi Teknologi Informasi yang terintegrasi, didukung sistem jaringan komputer transaksi terlaksana secara online dari Kantor Pusat hingga Unit Usaha sehingga dapat mengefisiensikan kegiatan operasional Perusahaan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi yang sudah dilakukan dalam menunjang kegiatan operasional Perusahaan meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan
2. Sistem Informasi Properti
3. Sistem Informasi Forwarding.
4. Sistem Informasi Pergudangan.
5. Sistem Informasi SDM
6. Sistem Informasi Poliklinik
7. Aplikasi Audit Internal (Pengawasan SPI)
8. Sistem Persediaan ATK/Cetakan
9. Sistem Inventarisasi Peralatan Kantor
10. Sistem Electronic Data Interchange (EDI) untuk pengiriman dokumen PEB
11. Website dan intranet.
ALIRAN PEMIKIRAN MANAJEMEN
Manajer kantor administratif mengikuti beberapa pendekatan manajemen fungsi informasi. Kantor yang efisien menunjukkan manajer perseptif yang memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan. Manajer intuitif masih diperlukan karena mampu mengarahkan orang untuk mencapai sasaran perusahaan. Tapi tidak semua orang punya kemampuan intuisi. Sehingga mereka perlu mempelajari keahlian teknis, administratif dan personal untuk mengelola perusahaan.
Selama bertahun-tahun berbagai fungsi dalam proses manajemen telah melakukan klasifikasi pendekatan para ahli manajemen. Ada 3 aliran manajemen yaitu klasik, perilaku dan manajemen ilmiah. Masing-masing aliran memiliki pendekatan yang berbeda terhadap manajemen dan faktor penting dalam proses manajemen. Perbedaan telah mempengaruhi proses dan prinsip manajemen. Melalui aliran-aliran ini, mahasiswa manajemen kantor administratif menemukan prinsip yang dijadikan panduan dalam memahami konsep manajemen informasi.
Aliran Klasik
Revolusi industri membantu produksi barang secara massal dan menciptakan organisasi industri modern. Perusahaan baru kurang memahami masalah manajemen. Sehingga studi manajemen lebih banyak membahas masalah produksi. Ahli manajemen klasik menghubungkan antara manajemen dengan produksi. Aliran klasik percaya bahwa manajer harus berusaha meningkatkan efisiensi proses produksi.
Ada 2 pandangan teori manajemen klasik yaitu manajemen ilmiah dan manajemen total, yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Manajemen ilmiah, ditujukan untuk memecahkan dua masalah utama : meningkatkan output rata-rata pekerja dan meningkatkan efisiensi manajemen. Manajemen ilmiah menggunakan akal dalam proses pengambilan keputusan. Semakin tinggi akal, masalah semakin dapat diatasi.
Metode ilmiah pemecahan masalah menggunakan logika dan langkah sistematis untuk atasi masalah yang efektif. Metode pemecahan masalah secara ilmiah, seperti dalam ilmu kimia atau fisika. Banyak tahap proses informasi menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah. Ini digunakan dalam analisa sistem, yang akan dibahas pada Bab 17.
Metode ilmiah pemecahan masalah kantor menggunakan langkah-langkah berikut :

Masalah harus dinyatakan dengan baik.
Informasi masalah harus dikumpulkan, dikelompokkan dan dianalisa.
Solusi sementara terhadap masalah (hipotesa) dikembangkan dan diuji keabsahannya.
Berdasarkan pengujian, dibuat modifikasi terhadap temuan dan kondisi baru, agar solusi bisa diterapkan.
Tindak lanjut dilakukan untuk melihat efektifitas solusi yang diberikan.

Frederick W. Taylor. Sebagai pionir studi fungsi produksi dan disebut Bapak Manajemen Ilmiah, tahun 1880, Taylor mengkaji standar kerja dan hubungan antara output dengan upah. Taylor lebih menekankan manajemen toko, daripada manajemen umum, serta melihat efisiensi pekerja dan manajer dalam produksi.
Taylor melihat setiap pekerja dimotivasi oleh kebutuhan finansial. Ia yakin pekerja membatasi outputnya karena takut dikeluarkan. Sehingga, Taylor menyarankan agar pekerja dididik untuk memahami bahwa pengorbanan ekonomi mereka akan mengurangi biaya produksi. Efektivitas pendapatnya adalah menempatkan pekerja dengan sistem upah perpotong, dengan menghasilkan banyak output maka gaji lebih banyak. Dasar pendekatan Taylor terhadap manajemen ilmiah adalah hanya ada satu cara terbaik untuk melakukan semua hal, baik menggunakan sekop maupun kertas.
Kontribusi Taylor meningkatkan efisiensi dan mengembangkan berbagai metode pelaksanaan konsep manajemen. Taylor memberi fungsi baru bagi manajer : mengganti metode aturan pokok dengan pertimbangan ilmiah untuk setiap pekerjaan; seleksi dan pelatihan ilmiah bagi pekerja; kerjasama antara manajer dan pekerja untuk menyelesaikan kerja dengan metode ilmiah; pembagian tanggung jawab yang seimbang antara manajer dan pekerja, dimana manajer merencanakan dan mengatur pekerjaan.
Frank dan Lilian Gilbrert. Awal 1900, mereka mengembangkan pemikiran manajemen ilmiah dengan menemukan alat dan teknik untuk membantu pekerja mengembangkan potensi melalui pelatihan, peralatan, lingkungan dan metode kerja. Prestasi mereka antara lain: menggunakan film untuk mempelajari dan memperbaiki gerakan; pengembangan bagan dan diagram untuk mendata proses dan pola; mempelajari bagian keletihan dan dampaknya pada kesehatan dan produktivitas; dan penerapan prinsip manajemen dan studi gerak untuk manajemen pribadi.
William H. Leffingwell. Disebut sebagai Bapak Manajemen Kantor, yang pertama menerapkan prinsip manajemen ilmiah untuk kantor. Bukunya, Manajemen Kantor Ilmiah, menjadi acuan studi modern dalam manajemen kantor. Lima Prinsip Kerja Efektif pada gambar 1-4 dikembangkan olehnya. Prinsip ini dapat dihubungkan dengan manajemen semua pekerjaan, dan mudah diterapkan di kantor. Setiap manajemen kantor harus merencanakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana, kapan, dan dimana, serta oleh siapa (Prinsip 1). Dengan mengetahui rencana organisasi kantor dan pengembangan produk, manajer dapat mengkoordinasikan usaha semua pekerja, mesin dan informasi untuk menyusun jadwal kerja sesuai rencana (Prinsip 2). Selain itu, sistim operasional dan prosedur, penyimpanan data, metode pelaksanaan rencana dan pengukuran, serta tata letak untuk menyelesaikan kerja secara efektif yang harus dikembangkan (Prinsip 3 dan 4). Yang paling penting, manajer kantor harus memilih, melatih, memotivasi, mengkompensasi, dan mempromosikan pegawai sesuai kepentingan organisasi dan pegawai yang optimal (Prinsip 5).
Manajemen total, yang menekankan pendekatan menyeluruh terhadap masalah manajemen administratif, pengikut aliran ini mencari cara efektif untuk mengelola perusahaan.
Henry Fayol. Tahun 1949, bukunya Manajemen Umum dan Industri diterbitkan di Amerika. Fayol menerangkan konsep manajemen universal, mengembangkan teori manajemen komprehensif, dan menekankan perlunya pendidikan manajemen. Fayol yang pertama menyatakan prinsip manajemen yang menjadi panduan bagi koordinasi manajemen. Keberhasilannya sebagai manajer perusahaan tambang bukan karena kepemimpinan, tetapi karena penerapan prinsip administrasi yang dapat diajarkan kepada orang lain. Fayol menjelaskan 4 fungsi manajemen – perencanaan, pengorganisasian, komando, koordinasi, dan kontrol. Ia menekankan fungsi tersebut tidak hanya digunakan dalam bisnis, tetapi juga politik, agama, filantropis, militer, dan bidang lain. Tesisnya adalah karena semua perusahaan memerlukan manajemen, formulasi teori manajemen diperlukan untuk pendidikan manajemen yang efektif.
Mary Parker Follet, mengisi celah antara manajemen ilmiah Taylor dan psikologi sosial tahun 1920-an yang mempromosikan hubungan manusia yang lebih baik dalam industri. Melihat bahwa orang belum tahu cara hidup bersama, Follet mengembangkan konsep hidup asosiasi. Konsep ini menyatakan, bahwa organisasi kelompok merupakan metode baru dalam politik, dasar sistem industri masa depan, dan dasar tatanan internasional. Perkembangan baru manajemen dilihat Follet : perlunya mengurangi personalisasi wewenang dalam “hukum situasi”; penerapan ilmu perilaku pada masalah organisasi; menggunakan konflik yang konstruktif; psikologi kekuasaan; sifat komunikasi horisontal dan multi manajemen; dan tanggung jawab sosial manajemen.
Aliran klasik menekankan struktur dan hubungan formal dalam perusahaan. Dengan mengembangkan pengetahuan tentang situasi kerja, mereka tidak mengabaikan elemen manusia. Mereka mengembangkan ilmu tentang konsep yang menjadi dasar bagi organisasi.

Aliran Perilaku
Manajemen ilmiah masih menjadi dasar pemecahan masalah bisnis, tapi diiringi dengan perhatian terhadap unsur manusia dalam manajemen. Saat ini, pegawai lebih diutamakan daripada uang. Pegawai memiliki kebutuhan sosial dan psikologi, sama halnya dengan manajemen.
Minat terhadap unsur manusia dalam organisasi, manajer menggunakan dua pendekatan. Pendekatan hubungan manusia melihat pentingnya individu dalam sistem. Pendekatan ilmu perilaku menekankan hubungan antar pribadi dan tindakan demokrasi pada pekerja.
Pendekatan hubungan manusia. Tahun 1920-an dan 1930-an muncul gagasan bahwa orang penting dalam organisasi, karena mereka dapat mencapai sasaran organisasi. Pendekatan hubungan manusia dilakukan oleh peneliti Universitar Harvard antara tahun 1927-1932 terhadap pekerja wanita di perusahaan elektronik di Chicago. Ketua tim, Elton Mayo melakukan studi dampak lingkungan fisik seperti perubahan cahaya ditempat kerja terhadap produktivitas pegawai, hasilnya membingungkan. Ketika cahaya ditambah atau dikurangi, output tetap meningkat. Analisa menunjukkan bahwa motivasi pegawai bukan ditentukan oleh cahaya, tapi oleh perasaan dihargai. Hal ini penting bagi mereka untuk berkontribusi.
Mereka yang meneliti berbagai kondisi kerja seperti waktu istirahat, makan siang dan jam kerja; menggunakan wawancara untuk menentukan sikap; dan menganalisa organisasi sosial pekerja. Diketahui bahwa perubahan lingkungan kerja hanya sedikit pengaruhnya pada produktivitas kerja. Karena pekerja lebih merasa dihargai oleh manajemen. Karena manajemen meminta pendapat mereka tentang kondisi kerja, pekerja merasa hubungan mereka dengan manajemen lebih manusiawi. Pekerja merasa memiliki status dan dihormati. Penelitian ini menunjukkan upaya pekerja yang efektif terletak pada emosi dan kenyamanan fisik, penjelasan atas keputusan manajemen, dan tahu bahwa manajemen menghargai kerja mereka.
Studi Hawthorne menekankan faktor sosial dan psikologi baru dalam studi tentang pekerjaan. Hasil hubungan manusia adalah arah baru dalam studi manajemen perilaku.
Pendekatan Ilmu Perilaku. Teori Perilaku Klasik didasarkan pada kebutuhan tunggal, seperti teori Freud tentang dorongan nafsu dan konsep Jung tentang kebutuhan mengikuti ego seseorang. Ahli perilaku modern membuat daftar kebutuhan dari tiga (fisik, sosial, ego) sampai 15. Kebutuhan manusia tidak bisa dilihat, tetapi dapat dipelajari oleh ilmu perilaku manusia, dan diharapkan ada berbagai teori kebutuhan manusia dan berbagai sistem klasifikasinya.
Hierarki kebutuhan Maslow. Abraham Maslow mengembangkan teori motivasi manusia. Hierarki kebutuhan ada dalam gambar 1-5. Jika kebutuhan paling rendah terpuaskan mereka tidak termotivasi lagi, dan kebutuhan yang lebih tinggi menjadi dominan. Tapi, kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi muncul, meski kebutuhan sebelumnya belum terpuaskan. Hanya sedikit orang yang tahu memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi; hanya sedikit yang terwujud.
Manajer kantor administratif harus tahu kebutuhan setiap pekerja dan tidak boleh menggunakan satu pendekatan untuk memotivasi semua pekerja dalam mencapai sasaran organisasi. Manajer juga harus tahu bahwa kepuasan belum tentu memotivasi. Karena kebutuhan pegawai selalu bertambah.
Pandangan McGregor tentang Perilaku Pekerja. Sifat manusia sering diteliti. Manusia dianggap memiliki kemampuan kasih sayang, tapi tidak mau diatur. Manusia juga memiliki sifat buruk, dan perlu dikendalikan oleh masyarakat. Sifat manusia ini merupakan teori manajemen Douglas McGregor. Ia melihat cara manajer mengatur pekerja didasarkan asumsi Teori X dalam gambar 1-6. Asumsi lain disebut Teori Y, adalah penilaian mengatur pekerja yang lebih realistik.
Teori X kurang bersifat ilmiah. Bawahan dianggap tidak bertanggung jawab, egois dan malas. Manajer harus melakukan kontrol yang ketat. Teori Y mengkritik kontrol terhadap pekerja yang dilakukan peneliti. Teori ini menyatakan pekerja memiliki kebutuhan yang belum dipenuhi. Asumsi Teori Y menunjukkan potensi pekerja yang mendorong manajer menciptakan kondisi agar pekerja dapat mengembangkan diri.
Manajer kantor perseptif tahu bahwa pegawai sakit karena salah makan dan kerja mereka tidak efektif karena kebutuhan psikologis yang tidak dipenuhi. Karena manajer kantor bekerja dengan bawahan, mereka harus tahu pola perilaku pegawai. Perlu diciptakan kondisi agar pegawai dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan produktivitas.
Teori Herzberg tentang Motivasi Kerja. Ada dua faktor lingkungan kerja – hygienis dan motivator. Ini menciptakan sikap positif terhadap pekerjaan dan fungsi motivator. Contoh motivator adalah perasaan perbaikan diri, prestasi, dan keinginan untuk memperoleh tanggung jawab yang lebih besar. Faktor hygienis terkait dengan produktivitas dalam pekerjaan, misalnya gaji, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, dan kualitas pengawasan. Jika faktor hygienis tidak memadai, pekerja menjadi tidak puas. Tapi jika faktor hygienis ada, pekerja tidak termotivasi untuk produktif; sehingga perlu faktor motivator.
Perasaan positif yang timbul akibat kondisi kerja, seperti dukungan pimpinan dan kenaikan gaji, hanya sebentar. Jika pegawai sangat termotivasi dan merasa pekerjaannya menantang, mereka akan mentoleransi kekurangan faktor hygienis. Meski tidak dapat diabaikan, faktor hygienis tidak dapat membantu mencapai tujuan perusahaan. Tugas manajer kantor adalah meningkatkan motivator seperti prestasi, penghargaan, pekerjaan, tanggung jawab dan kemajuan, akan dibahas di Bab 3.
Aliran Manajemen Ilmiah
Pendekatan manajemen ilmiah untuk pengambilan keputusan mengunakan ketrampilan matematika dan teknik untuk mengatasi masalah keputusan. Pengambilan keputusan merupakan memilih diantara dua atau lebih tindakan. Memilih tindakan tersebut sangat rumit. Manajer aliran klasik menggunakan intuisi, perkiraan dan akal. Keputusan yang tepat didasarkan pada informasi yang baik. Keputusan ini dapat dilihat di gambar 1-7.
Manajemen ilmiah lahir pada Perang Dunia II yang membutuhkan metode pengumpulan informasi dalam pembuatan keputusan. Manajemen ilmiah terus berkembang dengan kemajuan teknologi komputer, yang digunakan untuk masalah produksi. Saat ini manajer membuat keputusan dalam situasi yang tidak pasti. Selama ini, akal digunakan dalam membuat keputusan. Teknologi membantu manajer mengumpulkan data dan menganalisanya. Contoh metode ilmiah adalah analisa faktor (misalnya untuk menentukan media iklan), program linear, teori antrian (mempelajari perilaku antrian di supermarket), dan teori permainan (seperti studi interaksi pesaing dalam industri). Banyak teknik pengambilan keputusan diatas menggunakan matematika tinggi, dan tergantung pada kemampuan kalkulasi dan akurasi komputer. Mahasiswa manajemen kantor administratif harus memahami pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan, karena teknik ini digunakan oleh para manajer.
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996 : 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya), aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sama), serta allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara mereka bekerja).
Manager:Seseorang yang bekerjadengan dan melaluiorang lain,mengkoordinir aktifitaskerja mereka untukmencapai suatu tujuanorganisasi.
PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
1.Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari :
= figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan2 diluar organisasi.
=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan- bawahannya.
= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
2.Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.
3.Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
Keahlian Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

KESIMPULAN

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, dimana segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi Komputer merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini.


Pada instasni perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan.
Mata kuliah ini juga menuntun mahasiswa untuk dapat memperoleh pemahaman yang diperlukan mengenai sistem informasi, bagaimana pengaruhnya terhadap organisasi, pemilihan sistem informasi yang tepat bagi organisasi dan peran sistem informasi dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan.

Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan

Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:

Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam e-business (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.

Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Beberapa teori keunggulan kompetitif di dunia maya menganjurkan agar paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari sebuah perusahaan, yaitu masing-masing:

Customer Service
Price
Quality
Fulfillment Time
Agility
Time to Market
Market Reach

Kondisi ketujuh aspek tersebut akan sangat menentukan posisi perusahaan di dalam kancah persaingan di dunia maya.

#strategic Uses of Information Technology#

Kursus ini dirancang untuk berurusan dengan kerangka analisis strategis di tingkat korporasi. Attention is focused on the overall plan for managing a diversified firm. Perhatian difokuskan pada rencana keseluruhan untuk mengelola perusahaan yang terdiversifikasi. Two major challenges faced by firms that operate in more than one industry are: (1) the achievement of a position of sustainable advantage by adopting a strategy of diversification; (2) the management of a “conglomeration” of varied business enterprises. Dua tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu industri adalah: (1) pencapaian posisi keuntungan berkelanjutan dengan mengadopsi strategi diversifikasi; (2) pengelolaan sebuah "konglomerasi" dari berbagai perusahaan bisnis. As an advanced course in strategic management, it presents an in-depth study of concepts and techniques of formulating and implementing corporate strategy. Sebagai kursus maju dalam manajemen strategis, ini menyajikan sebuah studi mendalam tentang konsep dan teknik merumuskan dan menerapkan strategi perusahaan. The intended goals of the course are to provide an insight into the impact involved in the choice of strategies, cope and organization, and to offer a set of concepts and tools for a critical evaluation of these issues. Tujuan yang dimaksud kursus adalah untuk memberikan wawasan tentang dampak yang terlibat dalam pilihan strategi, mengatasi dan organisasi, dan untuk menawarkan satu set konsep dan perangkat untuk evaluasi kritis terhadap isu-isu ini. At the end of the course, student will be able to apply the framework of strategic analysis to firm competition in multiple industries. Pada akhir kursus, siswa akan dapat menerapkan kerangka analisis strategis untuk persaingan perusahaan dalam berbagai industri.Tentu saja ini menguji strategi pemasaran menggunakan kombinasi kasus teks dan bahan-bahan untuk mengembangkan konsep yang relevan dan menerapkannya pada situasi bisnis. This course discusses the role of market-driven strategies in business performance and the formation and revision of business level strategies and the issues related to consumer and competitive analysis in both national and international markets. Kursus ini membahas peran strategi berbasis pasar dalam kinerja bisnis dan pembentukan dan revisi strategi tingkat bisnis dan isu-isu yang berkaitan dengan konsumen dan analisis kompetitif baik di pasar nasional dan internasional. It is designed to meet the needs of students who wish to understand how marketing strategy fits into overall strategic planning function of the firm. Hal ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa yang ingin memahami bagaimana strategi pemasaran yang cocok dengan keseluruhan fungsi perencanaan strategis perusahaan. It also provides students with analytical frameworks which will enable them to derive alternative approaches of marketing problems and develop criteria for evaluating those alternatives in terms of the impact marketing has on costs, price, sales volume, and consumer loyalty. Ini juga menyediakan kerangka kerja analitis siswa yang akan memungkinkan mereka untuk memperoleh alternatif pendekatan masalah pemasaran dan mengembangkan kriteria untuk mengevaluasi alternatif-alternatif dalam hal dampak pemasaran telah mengenai biaya, harga, volume penjualan, dan loyalitas konsumen.

#Membangun Customer Focused Bisnis#

Yang harus menjadi perhatian utama adalah komponen apa saja yang diperlukan oleh perusahaan baru, terutama di bidang multimedia dan informatika.
Pertama: pemasaran dan penjualan. Seringkali usaha baru bangkrut karena divisi pemasaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha baru namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adalah melakukan riset pasar, promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan proyek untuk perusahaan.
Kedua: produksi. Meski demikian,disarankan agar setiap proyek dikelola oleh Manajer Proyek yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek. Manajer Proyek ini sifatnya temporer: ada ketika ada pekerjaan, sehingga tidak perlu ada di struktur organisasi. Namun dalam pekerjaannya Manajer Proyek membawahi seluruh tim produksi seperti desainer dan programmer sekaligus menjadi penghubung ke klien.
Ketiga: Administrasi dan Keuangan. Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah legal, administrasi, pembuatan invoice, penagihan, pembayaran dan tetek bengek keuangan termasuk mengatur cash flow dan membayar gaji karyawan.
Ketiga divisi itu cukup dipegang oleh masing-masing satu orang. Direksi cukup satu saja. Demikian pula komisaris.
Perusahaan baru sebaiknya cukup mengkonsentrasikan pada tiga fungsi dasar tersebut. Bersamaan dengan pertumbuhan perusahaan, jika dirasa perlu melakulan reorganisasi, lakukan saja. Ingat: sa;ah satu daya hidup perusahaan kecil ada pada fleksibilitas organisasinya. Oleh karena itu, manfaatkan daya hidup ini sebaik mungkin.

#Value Chain & Strategic Informastion System#

Sistem informasi dalam suatu organisasi perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan yang mendasar. Pada setiap proses bisnis membutuhkan data atau informasi dan juga akan menghasilkan data. Semua sumber daya informasi ini tidak akan berarti jika tidak dikelola dalam suatu sistem informasi yang baik. Perkembangan bisnis XYZ dan meningkatnya tingkat persaingan bisnis akan menuntut sistem informasi yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan operasional bisnis. Pihak manajemen XYZ memiliki rencana mengembangkan sistem informasi baru. Dengan memiliki sistem informasi yang baru, XYZ berharap dapat meningkatkan kinerja operasional bisnisnya dan secara tidak langsung dapat lebih unggul dalam bersaing dengan kompetitor. Pengembangan sistem informasi yang baru membutuhkan suatu perencanaan sistem teknologi informasi. Pembuatan perencanaan strategis sistem teknologi informasi adalah sebagai langkah awal dalam membuat perencanaan sistem teknologi informasi. Pada tahap awal penelitian dilakukan studi literatur tentang sistem informasi dan perencanaan strategis sistem teknologi informasi. Tahap selanjutnya dilakukan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tahap berikutnya dilakukan analisis bisnis dan analisis sistem teknologi informasi. Analisis bisnis yang dilakukan adalah analisis 5 competitive forces model Porter, analisis Strength Weaknesses Opportunity Threaths (SWOT), analisis value chain. Analisis sistem teknologi informasi yang dilakukan adalah analisis Information System Strategic Grid model McFarlan dan analisis kesenjangan. Bagian akhir analisis dilengkapi dengan rekomendasi strategi untuk pengembangan sistem teknologi informasi. Perbandingan antara kondisi sistem teknologi informasi XYZ dan kedua kompetitornya, yaitu THF dan MAF, dari segi teknis dan spesifikasinya adalah tidak jauh berbeda.

Berdasarkan analisis bisnis, XYZ harus memperbaiki kondisi internal organisasi dan mengembangkan sistem teknologi informasi sebagai salah satu kekuatan internal dalam bisnis XYZ. Berdasarkan analisis sistem teknologi informasi, aplikasi bisnis yang akan dikembangkan nanti harus masuk dalam grid (analisis Information System Strategic Grid model McFarlan) Strategic, High Potentials, dan Key Operational. XYZ juga harus menyiapkan SDM bidang teknologi informasi yang memiliki kemampuan dan keahlian sesuai dengan lingkungan pengembangan untuk aplikasi yang baru. XYZ direkomendasikan agar menjalankan strategi fokus dalam mengembangkan sistem teknologi informasi, yaitu dengan mengembangkan aplikasi bisnis yang handal dan aman serta didukung dengan infrastruktur teknologi informasi yang sesuai kebutuhan. Strategi ini dijalankan dengan tetap memperhatikan komponen biaya dan waktu pengembangan sistem.


#Re-engineering Bussiness Process#

Pindad (Persero) didirikan pada tanggal 29 April 1983 sebagai sebuah Perseroan Pemerintah yang tcrgabung dalam Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) dan dikelola oleh Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). PT Pindad saat ini menghadapi banyak kendala dan permasalahan dalam menyelenggarakan kegiatan bisnisnya, dan sekaligus melakukan misi alih (penguasaan) teknologi, serta menjadi penegak utama dalam kemandirian industri alat peralatan Hankam.
Permasalahan yang dihadapi secara umum adalah belum dimanfaatkannya secara optimal potensi yang ada maupun belum diciptakannya peluang baru bagi potensi tersebut. Secara operasional permasalahannya terletak pada belum tercapainya QCD (Quality., Cost dan Delivery) bagi produknya, terutama aspek D yaitu penyerahan pesanan pada pemesannya.
Saat ini PT Pindad (Persero) memiliki Pusat Keunggulan (Center of Excellence) untuk Forging (Tempa), naniun kinerja Pusat ini bclum mencapai apa yang dicita-citakan perusahaan tersebut. Terdapat masalah kronis internal dan eksternal yang kompleks, yang memerlukan penataan ulang secara terprogram. Penataan ulang ini dikenal sebagai Reengineerinfj dan atau Business Process reengmeerintj" atau Corporate Reengineerin mcnyangkut empat aspek yaitu Fundamental, Radikal, Dramarik dan Proses.
Tulisan ini mencoba memccahkan permasalahan tersebut di atas, namun lebih bersifat analisis awal Business Process ^engineering Forging PT Pindad (Persero), mengingat implementasinya akan memakan waktu lama serta memerlukan kerja Tim. Pada tahap awal dipakai pendekatan PMT/GKM (Pengendalian Muru Terpadu/Gugus Kendali Muni), dilanjutkan dengan dcngan pendekatan reengineering pada tahap usul pemecahan masalah, terutama masalah keterlambatan. Hasil kajian menunjukkan bahwa 71,4% komponenjvrjjinff terlambat diselesaikan, Masa terlambat itu ada yang sampai mencapai tiga tahun yang ditargetkan tahun 1991, sampai sekarang belum siap.
Masalah yang dipilih sebagai prioritas saat ini ialah yang menyangkut produk komersial, mengingat kebijaksanaan perusahaan yang mensyaratkan 80% turn over produk komersial dan 20% produk militer di masa damai. Secara khusus dipilih masalah dalam program forging karena program tcrscbur menjadi salah satu Pusat Kcunggulan Produk Komersial PT Pindad. Penyebab terjadinya keterlambatan penycrahan kepada pemesan yang dapat dikenali antara lain ialah, kurangnya koordinasi, kurangnya penguasaan teknologi, kurangnya pemeliharaan, serta bclum dipunyainya alat uji kcrctakan material forging. Ditarik kesimpulan bahwa masalah itu dapat diatasi dcngan pendekatan rengineering, meliputi antara lain, langkah penyederhanaan "Sisdur" atau "Perobahan Pola kerja".

Tulisan ini juga menyarankan agar diupayakan mengatasi hambatan budaya di perusahaan terlebih dahulu dan membentuk Tim Khusus rengineering Gorging yang bertugas mengadakan pemetaan proses bisnis forging PT Pindad, terutama pada pembuatan dies mengkajinya, sehingga kcgiatan yang kurang lancar dapat diperbaiki dan yang mubazir dapat dihilangkan.


#Menciptakan Virtual Company#

Pengalaman Toyota dalam menciptakan mobil yang aman saat mengalami kecelakaan, terutama di dunia balap menjadi referensi utama bagi FIA untuk menunjuk Tim Formula 1 Panasonic Toyota Racing sebagai partner. Bukti nyata bagaimana ketangguhan mobil balap TF108 melindungi nyawa pembalap, tercermin saat Timo Glock mengalami kecelakaan hebat di Sirkuit Hockenheim, Jerman, pada 20 Juli 2008 lalu.

Ketika itu Glock yang melaju dengan kecepatan tinggi tiba-tiba mengalami masalah pada suspensi roda belakang sebelah kanan. Akibatnya mobilnya meluncur tak terkendali dan menabrak pagar pembatas hingga berputar 360 derajat. Meskipun bodi mobil hancur dan menyisakan beragam kepingan di lintasan, Glock tidak mengalami cedera sedikitpun.

Atas dasar itulah FIA Institute, yang merupakan tangan kanan FIA di bidang keselamatan melakukan kerjasama dalam menciptakan standarisasi keamanan mobil-mobil balap. Rahasia Toyota dalam menciptakan mobil-mobil yang aman saat mengalami kecelakaan itu berkat teknologi yang dinamakan Total Human Model Safety (THUMS).

Teknologi simulasi komputer kreasi para insinyur Toyota ini membantu para desainer dalam menciptakan bentuk mobil yang aman saat mengalami kecelakaan. Segala macam jenis kecelakaan dan bagaimana dampak yang ditimbulkan kepada pembalap atau penumpang, mampu divisualisasikan secara sempurna oleh komputer.

Begitu pula seberapa parah tingkat kecelakaan yang dialami pembalap dapat diketahui saat itu juga. Dengan informasi yang akurat inilah maka para insinyur Toyota mampu dengan cermat menciptakan desain mobil yang sangat aman. Tak tanggung-tanggung, FIA bakal merekomendasikan standarisasi keamanan ini untuk mobil-mobil F1 dan IRL!

Sejauh ini kerjasama antara FIA Institute dan Toyota telah mendapatkan beragam data penting. Data tersebut bakal digunakan untuk mendesain bentuk jok maupun ruang kemudi pembalap, khususnya di mobil-mobil balap single seater.

Hebatnya lagi teknologi THUMS tidak hanya digunakan bagi mobil-mobil balap berkecepatan tinggi saja, Toyota juga telah mengaplikasikannya pada mobil produksinya versi jalan raya. Jadi sekali lagi Toyota mampu menciptakan standarisasi keselamatan dan keamanan yang tinggi bagi mobil-mobil masa kini.

#Membangun Knowledge Creating Company#

Mungkin belum banyak diantara kita yang mendengar tentang Knowledge Management yang biasa disingkat KM. KM memang belum memiliki definisi formal. Tapi secara konseptual, KM merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, hingga mereka bisa saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja organisasi.

Majalah Fortune pada tahun 1999 pernah mengeluarkan peringkat 15 perusahaan urutan teratas hasil market valuation atas 500 perusahaan kelas dunia yang paling sukses. Hasilnya, Microsoft bertengger di urutan pertama, disusul Nokia, Fuji, Xerox, dan seterusnya. Apa kiat sukses mereka? Jawabannya adalah: mereka berhasil mengelola pengetahuan sebagai aset strategis, dan menjadikan pengetahuan sebagai salah satu indikator utama keberhasilan.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Jadi, modal utama perusahaan-perusahaan itu tidak lagi terfokus pada aset yang tangible (tanah, bangunan, uang) melainkan telah berubah ke aset intangible (brand recognition, patent, customer loyalty dll) yang merupakan wujud kreatifitas dan inovasi yang bersumber pada pengetahuan.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Sebagai suatu aset yang strategis, pengetahuan harus dikelola dan dikembangkan. Dengan manajemen pengetahuan yang efektif, akan tercipta iklim yang kondusif atau budaya belajar dan berbagi pengetahuan, sehingga pengetahuan para individu yang sangat beragam menjadi mudah dipadukan hingga menjadi pengetahuan organisasi atau perusahaan. Sasarannya: menghasilkan berbagai keunggulan. Jadi, jargonnya adalah: “individual knowledge is nothing, but shared knowledge is power”.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Menggalang ”Knowledge Worker”
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Pada tataran praktek, Amrit Tiwana (2000) menjelaskan KM sebagai sebuah konsep dimana perusahaan mengelola pengetahuan organisasi secara efektif guna menciptakan business value dan competitive advantage. Pengetahuan yang semula milik individu, kini menjadi milik perusahaan, dan dapat digunakan serta disebarluaskan untuk kepentingan perusahaan. Konsep ini berorientasi pada pembentukan kowledge worker dalam perusahaan, seperti yang ditulis Peter F. Drucker dalam bukunya Landmark of Tomorrow di tahun 1959. Menurutnya, seorang pekerja yang efektif akan mengandalkan pengetahuannya dan tidak terbatas pada kemampuannya saja.
Knowledge Management oleh Muhibbullah Azfa Manik
Metode ini kemudian dikembangkan oleh Ikujiro Nonaka (1987,1998) dalam tulisannya The Knowledge Creating Company, dimana Nonaka lebih memfokuskan pada optimalisasi penggunaan pengetahuan yang telah ada dalam perusahaan, agar menghasilkan pengetahuan yang baru, hingga proses kreativitas menjadi faktor utama. Di dalam proposisinya, Nonaka banyak mengambil contoh pengalaman dari perusahaan Jepang di bidang otomotif, seperti Honda, Toyota, yang mampu memapakkan kaki secara kokoh dalam persaingan dunia otomotif yang sangat ketat, berkat inovasi yang berkelanjutan.

Strategic Uses of Information Technology

Perkembangan terbaru dalam technology informasi telah mengubah cara organisasi menjalankan bisnis.saat ini,perusahaan biaya mencatat keintiman dengan memanfaatkan internet dan mengambil keuntungan model bisnis baru seperti pelelangan dan perdagangan distribusi,namun banyak pimpinan senior tidak memiliki alat untuk menilai dan mengkomunikasikan dampak bisnis teknologi informasi yang dapat membawa organisasi mereka.

Dalam program ini CIO,CTO, dan manajer umum senior belajar untuk mengidentifikasi,menilai,dan mengkomunikasikan keunggulan kompetitif strategy yg di mungkinkan oleh technology informasi.

Membangun Customer Focused Bisnis

Customer Focused Bisnis sangat diperlukan dalam membangun organisasi bisnis baru, sehingga para customer akan focus pada satu titik. Pertama pemasaran dan penjualan. Seringkali usaha baru bangkrut karena divisi pemasaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha baru namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adalah melakukan riset pasar, promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan proyek untuk perusahaan. Kedua produksi. Saya rasa Anda sudah paham proses produksi di bidang ini sehingga dapat membuat struktur organisasi yang tepat. Meski demikian, saya menyarankan agar setiap proyek dikelola oleh Manajer Proyek yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek. Manajer Proyek ini sifatnya temporer: ada ketika ada pekerjaan, sehingga tidak perlu ada di struktur organisasi. Namun dalam pekerjaannya Manajer Proyek membawahi seluruh tim produksi seperti desainer dan programmer sekaligus menjadi penghubung ke klien. Ketiga Administrasi dan Keuangan. Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah legal, administrasi, pembuatan invoice, penagihan, pembayaran dan tetek bengek keuangan termasuk mengatur cash flow dan membayar gaji karyawan.
Ketiga divisi itu cukup dipegang oleh masing-masing satu orang. Direksi saya kira cukup satu saja. Demikian pula komisaris.
Perusahaan baru sebaiknya cukup mengkonsentrasikan pada tiga fungsi dasar tersebut. Bersamaan dengan pertumbuhan perusahaan, jika dirasa perlu melakulan reorganisasi, lakukan saja. Ingat: sa;ah satu daya hidup perusahaan kecil ada pada fleksibilitas organisasinya. Oleh karena itu, manfaatkan daya hidup ini sebaik mungkin.

Value Chain & Strategic Information System.

untuk lebih memahami kegiatan melalui suatu perusahaan yang mengembangkan keunggulan kompetitif dan menciptakan nilai pemegang saham berguna untuk memisahkan system bisnis menjadi serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai di sebut sebagai value chain.

1985 dalam buku competitive advantage,Michael porter memperkenalkan model value chain generic yang umunya untuk berbagai perusahaan.

Re-engineering Bussiness Process

Business Process Reengineering dikenal juga dengan istilah Business Process Redesign (Perancangan Ulang Proses Bisnis), Business Transformation, atau Business Process Change Management. Business Process Reengineering (BPR) dimulai sebagai teknik sektor privat untuk mendukung organisasi secara fundamental memikirkan kembali bagaimana mereka mengerjakan bisnis yang mampu meningkatkan jasa kepada pelanggan, memotong biaya operasional dan menjadi kompetitor kelas dunia. Kunci utama dalam perancangan ulang adalah pengembangan sistem informasi dan jaringan. Organisasi-organisasi besar semakin banyak menggunakan teknologi ini untuk lebih mendukung proses bisnis yang inovatif dibanding memperbaiki metode kerja pada saat yang sama.

BPR meliputi analisis dan perancangan alir kerja (workflow) dan proses-proses dalam sebuah organisasi. Berdasarkan Daven ports (1990), proses bisnis adalah sekelompok tugas-tugas yang saling berhubungan secara logis, dilaksanakan untuk mencapai sebuah hasil bisnis yang jelas.

Re-engineering ("rekayasa ulang") adalah dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini. Tim lintas-fungsional (Cross-functional team), contohnya, telah banyak dikenal karena perannya dalam perancangan ulang tugas-tugas fungsional yang terpisah menjadi proses-proses lintas-fungsional yang lengkap.

Dalam kerangka kerja untuk penaksiran dasar terhadap misi dan tujuan, perancangan ulang memfokuskan kepada proses bisnis organisasi – langkah-langkah dan prosedur yang mengendalikan bagaimana sumber daya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar yang khusus. Proses bisnis dapat disusun kembali menjadi aktivitas-aktivitas spesifik, diukur, dimodelkan dan diperbaiki. Dapat pula dirancang ulang secara keseluruhan atau dieliminasi sekaligus. Perancangan ulang mengidentifikasikan, menganalisa, dan merancang ulang proses inti bisnis organisasi dengan tujuan untuk mencapai hasil maksimal dalam ukuran kinerja kritis seperti biaya, kualitas, jasa dan kecepatan.

Perancangan ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas yang dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam organisasi. Seringkali tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan proses. Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan menghasilkan beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang dramatis jika prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal.

Untuk alasan itu, perancangan ulang memfokuskan pada merancang kembali proses secara keseluruhan untuk mencapai keuntungan maksimal bagi organisasi dan pelanggan. Hal ini berbeda dengan proses yang memfokuskan pada peningkatan fungsional atau incremental saja.
[sunting] Pengertian lainnya

Beberapa pengertian mengenai BPR antara lain:

"... the fundamental rethinking and radical redesign of business processes to achieve dramatic improvements in critical contemporary measures of performance, such as cost, quality, service, and speed."
"...pemikiran ulang fundamental dan perancangan radikal terhadap proses-proses bisnis untuk mencapai perbaikan secara dramatis dalam ukuran kritis terhadap kinerja seperti biaya, kwalitas, jasa dan kecepatan."
"encompasses the envisioning of new work strategies, the actual process design activity, and the implementation of the change in all its complex technological, human, and organizational dimensions."
"mencakup perencanaan strategi kerja baru, aktivitas perancangan proses yang aktual dan implementasi perubahan dalam semua dimensi teknologi, manusia dan organisasi yang kompleks.

Untuk mencapai peningkatan yang maksimal dengan BPR, perubahan stuktur organisasi dan cara lain seperti pengelolaan dan pelaksanaan kerja saja dianggap belum cukup. Agar dapat mendapatkan keuntungan secara penuh, penggunaan Teknologi Informasi (TI) dianggap penting sebagai faktor kontributor utama.

Walau TI secara tradisional digunakan untuk mendukung fungsi bisnis yang tersedia, yaitu meningkatkan keefisienan organisasi, sekarang TI berfungsi sebagai pendukung bentuk-bentuk organisasi yang baru dan pola-pola kolaborasi dalam dan antara organisasi.

BPR memperoleh fondasinya dari berbagai disiplin ilmu, dan ada 4 bagian penting yang diidentifikasi untuk diubah dalam BPR – organisasi, teknologi, strategi dan manusia (organization, technology, strategy, and people) – dimana sebuah proses digunakan sebagai kerangka kerja (framework) untuk memperhitungkan dimensi-dimensi itu. Pendekatan ini secara grafis digambarkan dalam "Leavitt’s diamond".
[sunting] Peran TI

Teknologi informasi berperan penting dalam konsep perancangan ulang. Pada masa sekarang, TI merupakan pendorong besar bagi beberapa bentuk kinerja dan kolaborasi di dalam dan luar organisasi.

Beberapa peran TI dalam BPR:

Basis data yang dibagi-bagikan (shared databases), membuat informasi tersedia pada banyak tempat.
Sistem ahli (expert systems) memungkinkan para generalis untuk melaksanakan tugas spesialis.
Jaringan telekomunikasi (telecommunication networks), memungkinkan organisasi dapat disentralisasikan dan didesentralisasikan dalam waktu yang sama.
Perlengkapan pengambilan keputusan (decision-support tools), memungkinkan pengambilan keputusan menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari.
Komunikasi data tanpa kabel (wireless data communication) dan komputer yang mudah dibawa (portable computer), memungkinkan personel lapangan bekerja secara independent.
Videodisk interaktif (interactive videodisk), untuk mendapatkan kontak langsung dengan pembeli potensial.
Identifikasi otomatis dan pelacakang (automatic identification and tracking), memungkinkan sesuatu untuk melaporkan dimana mereka berada bukan menunggu untuk ditemukan.
Perhitungan kinerja tinggi (high performance computing), memungkinkan perencanaan on-the-fly (diciptakan pada saat dibutuhkan) dan perbaikan.

Di pertengahan tahun 1900-an, sistem manajemen alur kerja dianggap seabgai kontributor penting dalam meningkatkan efisiensi proses antara lain para vendor ERP

Menciptakan Virtual Company

Prinsip RECORDING.
Pertama kalinya recording ditemukan satu abad yang lampau. Tepatnya pada tahun 1887, ketika Thomas Alfa Edison menemukan alat perekam, yaitu cylinder phonograph. Dan sejak itu pula bermunculanlah kemajuan yang dicapai hingga kini.
Tujuan utama recording adalah merekam seluruh karya kita berikut arransemennya. Dan hasilnya dapat kita dengar ulang. Tentunya diharapkan kualitas musik tetap terjaga, tidak merusak telinga yang mendengar. Sebagai catatan kemampuan telinga kita sanggup menerima intensitas bunyi di kisaran 10 dB – 120 dB. Itupun kalau suara yang dihasilkan tidak rebek dan pecah.. Kualitas record yang rusak juga akan menghancurkan perangkat audio system di rumah.
Prosedur TEKNIS Recording.
Penulis mencoba merangkum beberapa standar yang dilakukan dalam recording profesional.

1.Merekam suara yang disebut Tracking atau ‘Take’. Dari sebuah arransemen musik, tentunya sekian banyak instrumen yang akan mengiringi lagu utama. Satu per satu setiap instrumen direkam dalam track record. Secara teknis adalah dari sumber suara akustik yang diubah menjadi gelombang electric. Sinyalnya diterima oleh recorder. Idealnya sumber suara (source) yang terekam semirip mungkin dengan aslinya. Jika menggunakan komputer, jadilah sinyal tersebut sebagai digital. Tetapi oleh recorder Analog (seperti DAT, realtape) sinyalnya tetap menjadi analog.
2.Hasil tracking yang telah terekam, dilakukan proses Mixing yang meliputi pengaturan volume, gain, balancing. Dalam teknologi rekam digital, Anda akan dimudahkan untuk melakukan editing. Pada bagian-bagian tertentu dapat kita copy, delete, mixed, dll.
3.Selanjutnya adalah proses Equalisasi, yakni proses menciptakan karakter sound dengan penguatan pada Low,Low-Mid,High-Mid-dan High frekuensi. Proses ini menuntut ketajaman telinga Anda hingga antar frekuensi tidak saling bertabrakan. Seberapa besarkah kemampuan Anda dalam membedakan frekuensi. Sound terekam harus memiliki kejernihan, terang, berkarakter dan tidak pecah. Pastikan bahwa input yang suara terekam memiliki ketebalan (pada step 1), sehingga memudahkan kita untuk melakukan equalisi. Contohnya sound cymbals adalah tipis, tetapi terang dan bening. Inilah seorang sound engineer diuji.

Teknik berikutnya adalah pemberian Sound Effect, seperti reverb (efek ruang), delay, Chorus, Compresi, Noise Gate, Limiter, dll. Effect memberikan karakter yang lebih kuat. Sentuhan terakhir ini akan menjadikan music Anda siap untuk didengarkan, seperti layaknya kita mendengar Compact Disc, Cassette, dll, atau bahkan lebih dramatis.
4.Mastering adalah proses terakhir. Di studio mastering profesional ditangani si ‘dokter audio’. Tugasnya menghilangkan hiss dan hum, menurunkan simbilance (ess) yang berlebihan, mengkompres frekuensi-frekuensi yang kasar, memoles dan meratakan, menetapkan standar volume. Barulah musik karya kita direkam ke dalam pita cassete atau CD melalui CD Burning.

EQUIPMENT RECORDING.
Jika disusun daftar, begitu banyak kiranya perangkat untuk menciptakan musik Anda di rumah. Berikut ini adalah daftar minimal equipment yang kita butuhkan jika kita akan merekam secara digital.

1.Personal Computer, dengan spesifikasi minimal : Pentium II , RAM 128 MB, CD Burning (tidak harus) dan Harddisk yang cukup besar, min 10 GB. Tapi untuk software produk terkini, ada spesifikasi yang meminta RA cukup besar.
2.Sound Card (internal komputer) atau Conventer (external) untuk kelas profesional. Kualitas Sound Card diukur dalam istilah Sample Rate. Soundcard PC standar umumnya samplerate : 44.100 KHz-16 bit. Sebagai perbandingan profesional samplerate-nya 96.000 KHz-32 bit (kualitas sound DVD), dan bahkan ada yang lebih dari itu.
3.Microphone , dengan jenis dynamics, kondensor atau Cardiod. Untuk dua jenis terakhir diperlukan piranti tambahan, yaitu mic preamp yang memiliki fasilitas Phantom Power (+48 dB) yang biasanya terdapat dalam piranti tambahan yang disebut Mic Preamp.
4.Stereo Speakers Control. Usahakan jenis speaker memiliki kemampuan untuk memproduk Low/High frekuensi. Untuk profesional, biasanya menggunakan jenis real speakers monitor.
5.Headphone.
6.Kabel-kabel penghubung yang jumlahnya tidak sedikit. Kualitas kabel disarankan yang memiliki kualitas terbaik, tidak mudak putus/patah, anti noise, lentur serta pemilihan jack yang baik. Jenis jack audio yang umum digunakan diantaranya Canon, RCA, XLR.

Dengan daftar di atas Anda sudah dapat melakukan perekaman minimal 2 track. Tetapi jika ingin dikembangkan lebih jauh, berikut ini daftar kelas profesional.
7.Mixer atau Console / piranti pencampur suara sekaligus mengatur gain/volume input.
8.Compresor / penahan sinyal berlebih.
9.NoiseGate Prosesor / membuang suara tak perlu (noise)
10.Equalizer/ pembentuk timbre suara.
11.Analog/Digital Efek Prosesor/ pemberian efek ruang, dynamics, ketajaman, ambience, dll.
Tetapi tidak hanya itu. Seiring dengan kemajuan teknologi audio, sejumlah pabrikan penawarkan berbagai piranti yang semakin canggih.
Pertanyaannya….. berapa budget untuk menyiapkan semuanya. Silakan jalan-jalan ke toko music profesional dan berhitung. Setidaknya untuk mengawali kita bisa mulai dengan daftar perangkat pertama (1 – 6).

Persiapan Piranti Recording.

Lebih singkat saja, dalam tulisan ini kita bicarakan teknik Digital. Menggunakan teknik ini, pasti berhubungan dengan komputer. Oke… kita bahas satu persatu hardware yang kita akan gunakan.

RUANG RECORDING.
Untuk kelas rumahan tak perlulah set secara khusus. Pastikan saja ruang Anda nyaman untuk bekerja dan tidak bising dengan gangguan suara disekitar ruang rekam. Tapi dalam perekaman profesional dibutuhkan ruang yang kedap suara. Perhatikan suara-suara yang berada diluar rung, seperti; anjing, ayam, mesin pompa air, dan tukang nasi goreng. Wah.. cukup berbahaya.

PERSONAL COMPUTER.
Komputer rumahan ini ternyata dengan suburnya kemajuan software dapat menciptakan recording baik taraf rumahan maupun profesional. Periksa spesifikasi komputer Anda, mulai dari prosesor, RAM, Soundcard (spesifikasi standar telah dibahas di atas).
Kualitas Record berarti berhubungan kualitas Sound Card yang Anda miliki. Untuk kualitas tergolong cukup bisa diandalkan seperti Sound Blaster Live 5.1 Platinum, Audigy, Vibra 128. Soundcard disebut memiliki fasilitas “What you Hear” yang mana akan mempermudah perekaman MIDI File ke Wave File. Tapi tak apalah jika dengan merek lain. Kita masih mungkin merekam sinyal-sinyal analog dalam bentuk wave file. Umumnya soundcard PC memiliki jalur input 1 (mono) mic, 1 (stereo) line In, jalur output 1 (stereo) line out, 1 (stereo) speaker. Sebagai catatan bahwa jalur stereo sebenarnya memiliki 2, yaitu L dan R. Keduanya bisa dipecah dengan membuat jalur baru. Jika dirasa 2 input belum cukup, Anda dapat menggunakan tambahan soundcard dengan merek lain. Jika 1 merek/type yang sama maka terjadilah crash dan tidak bisa dibaca komputer.
Lain lagi jika kita rekaman pro yang sedikit rewel dalam pemilihan soundcard atau disebut konventer yang lebih banyak terpasang di luar PC. Produk yang banyak dipakai diantaranya Teratex, Pro Tools, Aardvark, E-MU, DSP 2000, dll. Umumnya mereka mempunyai lebih dari 4 input dan lebih dari 2 output. Tapi jangan tanya harganya…. selangit…
Memilih soundcard/conventer dapat dlihat dari keterangan produknya dengan acuan yang disebut Sample Rate. Sample rate mengukur ketebalan dari penerimaan perekaman. Kelas PC standar umumnya adalah 44.100 KHz-16 bit. Untuk perbandingan, converter memiliki sample rate 96 KHz-32 bit. Ini sudah standar kualitas suara yang dikeluarkan DVD.

SOFTWARE.
Usaha perekaman yang paling bijak adalah memilih software yang tepat dan jitu. Apa sebab ? Recording menuntut komputer Anda bekerja ekstra keras. Jika terlalu banyak soft terinstall, beratlah beban yang harus dikerjakan komputer, dan mungkin sedikit linglung. Penulis mencoba mengamati perkembangan software audio recording yang sangat banyak di pasaran. Ada company besar yang memproduk software, seperti Digi Design dengan Pro Tool nya, EMU Logic, Steinberg, Cakewalk, dll. Untuk kelas kita ini saran yang mungkin bisa membantu Anda dalam bereksperimen diantaranya :

1.SONAR XL ver 2, produksi Cakewalk, software recording bagi perekaman pro yang memiliki kemudahan dalam operasional. Tetapi proses editing agak rumit sedikit. Sonar sangat membantu bila Anda menggunakan cara MIDI. Jika Anda menginstallnya, sekaligus terinstall beberapa plug Ins produk Time Works yang kesemuanya disajikan secara virtual. Kelebihan lain, sonar memiliki hardware virtual dari music properti, seperti amplifier guitar, amplifier bass, dll yang dapat digunakan secara real-time. Oleh sebab itu sonar cukup digemari bagi para pemula. Kekurangannya diantaranya adalah hasil suara terekam kurang tebal dan agak sulit untuk mengangkat kualitas rekaman. Perlu proses mastering yang cukup merepotkan.
2.CUBASE VST ver 3.2, produksi Steinberg, software murni sepesialis prekaman Audio. Memiliki sound yang cukup tebal. Tetapi memiliki sedikit banyak masalah dalam proses editing, khususnya bagi pemula.
3.CUBASE SX ver 1.02 atau 2.0, produksi Steinberg. Software ini rupanya hasil main mata antara Steinberg dan Cakewalk. Ini terbilang baru, dan telah dicoba hasilnya cukup memuaskan. Anda akan berselancar ala Sonar dan memiliki kehebatan Cubase. Fasilitas yang tersedia dalam bentuk plug-in sangat mudah digunakan. Seperti efx gitar, begitu banyak pilihan yang dapat digunakan. Apalagi bicara tentang MIDI. Anda memilki sound Bank layaknya memiliki puluhan Keyboards dunia dari segala merk terkenal. Selama penulis mencoba, rasanya belum terlalu banyak masalah.
4.SOUNDFORGE ver 6.0, produksi Sound Foundry, adalah software pendukung bagi pengolahan wave file. Program ini tampaknya paling banyak digunakan oleh perekaman. Anda akan menggunakannya pada saat proses mastering, hingga ke burning CD.
5.PLUG – Insert. Bagi kebutuhan mastering, kita membutuhkan beberapa plug-in, seperti Reverb, Equalizer, Delay, Chorus, Gate, Compresor, Limiter,dll dalam bentuk virtual. Plug-in akan terinstall otomatis bila kita menginstall recording software di atas. Bila masih dianggap kurang sempurna, Anda dapat menginstall beberapa pug-ins tambahan.
6.Win Amp ver.3 atau Media Player 9. Fungsinya untuk mengontrol music yang telah tercipta dalam format wav, midi, aif, mpeg, dll.

MICROPHONE.
Microphone adalah alat penerima sumber suara (source) akustik yang diubah menjadi sinyal analog, dialirkan melalui kabel/nirkabel ke PC. Microphone ada beberapa type, yaitu Dynamic, Kondensor dan Cardiod. Ukuran untuk memilih mic yang baik adalah Impendance (?), Sensitivity (dB), dan Freq. Response (Hz).
1.Mic type Dynamic atau disebut mic biasa termasuk mic yang memiliki sensitivitas rendah.. Seperti kebanyakan mic yang digunakan untuk keperluan mimbar, karaoke, dll. Anda mesti akal-akalan mensiati penggunaan mic ini bagi perekaman.
2.Mic type Condensor merupakan mic yang sangat sensitive. Jangkauannya sangat kuat, sehingga sering menimbulkan feedback (gaung) dan kemungkinan noise yang timbul cukup besar Jenis ini tidak mampu mengalirkan sinyal bila tidak dibantu oleh Phantom Power yang terdapat pada mic pre –amp, karena sifatnya pasif.
3.Mic Cardiod adalah type yang terbaik untuk kelas rekaman profesional. Type ini sebenarnya sejenis mic dynamic dengan jangkauan terbatas, sensivitas tinggi. Harganya juga…? yaah.. paling berkisar 1 s.d 7 jt. Seperti merk terkenal BEHRINGER B-2, SHURE KSM 44, RODE NT-1. Umumnya type ini digunakan untuk take vocal. Suara diterima dengan lunak dan bening.

Teknik penggunaan mic disebut miking. Piranti tambahan mic biasanya adalah standar mic dan wind-screen atau pop-filter. Miking dibicarakan secara praktek.

KABEL PENGHUBUNG.
Pekerjaan recording tak ada habisnya dengan urusan kabel. Pemilihan kabel merupakan langkah pertama. Gunakan kabel yang paling tidak dapat mengalirkan sinyal dengan cepat, bebas hambatan dan bersih. Saran yang cukup bagi penggunaan rekaman adalah merk CANAREE made Japan. Hati-hati barang tiruan ! Kedua ujung kabel pasti ada konektor atau yang disebut jack. Sesuaikan penggunaannya dengan jack in yang terdapat pada sound card, microphone atau instrumen musik. Saran adalah merk Neutrik atau Nakamichi. Ini juga sama banyak tiruannya, produk Japan, Taiwan atau Cina.

Untuk teknologi terakhir dalam profesional, sudah digunakan kabel serat optik. Sudah dapat dipastikan sempurnamya sinyal diterima soundcard. Mencari barang seperti ini di Indonesia tidaklah sulit.

Rasanya cukup lengkaplah Introduction ini bagi persiapan Anda menuju dunia baru ini. Meski disajikan secara ringkas, dengan terus berlatih, Anda bisa menjadi seorang sound engineer yang handal.

Membangun Knowledge Creating Company


Saat ini, teori Teknologi Informasi (TI) mencoba untuk menjual konsep Knowledge Management (KM). Dari sudut pandang TI, dinyatakan dengan mewujudkan suatu sistem yang dapat mendeteksi berbagai kreasi dari suatu organisasi pengetahuan baru dapat dengan mudah diidentifikasi, siapa orang yang membangun dan atau menguasi suatu pengetahuan yang berguna bagi orang lain, hal ini diwujudkan oleh TI dengan bagaimana caranya agar dapat diakses secara bebas dan cepat.
Dengan konsep database enterprise, yang terus di-update dengan pengetahuan-pengetahuan baru, dapat melayani kepada semua “knowledge workers” sebagai sumber referensi dimana mereka dapat melakukan konsultasi, asistensi, dan pencerahan terhadap pekerjaannya masing-masing.
Karl Albrecht, pada bukunya “The Power of Minds at Work”, menyampaikan bahwa pendekatan database untuk Knowledge Management sangat dimungkinkan untuk gagal dengan beberapa alasan yang sangat fundamental. Hal ini disebabkan dangkalnya pandangan masyarakat luas terhadap pemikiran dan ideologi mengenai “Digital”. Ditunjukkan dengan manusia diperlakukan sebagai elemen dari mesin informasi dalam organisasi pengetahuan dengan anggapan mereka dapat diprogram dan diberi perintah persis seperti elemen dari data.
Beberapa inisiatitor KM sebelumnya merasa frustasi dengan berbagai cara yang mereka lakukan untuk membangun organisasi pengetahuan, hal ini disebabkan karena kurangnya dorongan/rangsangan untuk mendokumentasikan/melaporkan pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan mereka sehari-hari.
Sebagaimana yang sering terjadi pada suatu organisasi TI yang bermula dari paradigma mekanistik. Disisi lain tantangan yang paling berat adalah pada budaya berbagi dibanding dengan teknis. Menurut Karl Albrecht, kita harus belajar dari para antropolog, sosiolog, sejarahwan, musisi, artis, dan penulis daripada kepada para teknokrat. Kita perlu menanyakan beberapa pertanyaan dasar seperti :
• Bagaimana budayawan (primitif hingga saat ini) memiliki rasa untuk berbagi pengetahuan ?
• Bagaimana mereka mengamankan ”icons” dan hasil budaya dari waktu ke waktu dan generasi secara turun temurun ?
• Singkatnya, bagaimana mereka membangun pengetahuan yang dapat memberikan manfaat kepada kebudayaan ?
Implementasi ICT dalam menumbuhkembangkan pengetahuan diharapkan dapat juga berperan sebagai pendukung, memberikan feedback, sekaligus penyeimbang kita sebagai insan manusia yang memiliki bakat emosional dan spiritual. Jangan sampai dengan adanya ICT sisi manusiawi kita akan hilang, dengan adanya teknologi maka budaya seni kita hilang, sopan santun dan tata cara bicara kita pun mengalami degradasi.

TUGAS II
Apa yang anda ketahui tentang Sistem Informasi Manajemen?

DEFINISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.



B.UNSUR-UNSUR SISTEM INFORMASI SEDERHANA

Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).

DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)

INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.

Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.

Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :

1.SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2.SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3.SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)

Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

apa peranan SIM dalam operasional perusahaan?
SIM adalah kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi bertujuan mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi cenderung berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.dengan mempertimbangkan apa.untuk siapa,dan kapan harus disajikan,dan
SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing

Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :

1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)

Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

APA PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi . sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.

TUGAS III

1. Jelaskan evolusi dari Computer Based Information System!
Computer Based Information System (CBIS)

A. Pengertian CBIS
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut. Data Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Sistem Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut. Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,system informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Berbasis Komputer Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sub sistem dari CBIS adalah :
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar


2. Jelaskan manfaat dan kendala yang dapat diantisipasi dari E-Commerce

E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat seiring dengan kehadiran internet dalam kehidupan kita. Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:

· Business to business (B2B): Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain

· Business to consumer (B2C): Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi

· Consumer to consumer (C2C): Sifatnya lelang (auction)

· Government: G2G, G2B, G2C :melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat

MANFAAT DAN KENDALA E-COMMERCE

Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:

1. Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
2. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
3. Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
4. menekan biaya barang dan jasa,
5. serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya
6. memperpendek waktu produk cycle
7. meningatkan Value Chain
8. meningkatkan costumer loyality
9. dan melebarkan jangkauwan.

Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut :

* Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
* Bagi Pengelola bisnis : efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
* Bagi Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:

1. Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 220 Juta jiwa, tetapi jumlah pengguna internet di Indonesia sekitar 5-7 juta orang. Jumlah tersebut belum lagi dipecah menjadi, pengguna aktif, pengguna yang mengerti browsing (karena ada pengguna yang hanya membuka email untuk kebutuhan komunikasi), pengguna yang mengerti e-commerce, atau pengguna pemula. Kalaupun ada kelompok yang mengerti e-commerce, harus dibagi lagi menjadi, berapa orang yang nyaman berbelanja online, berapa orang yang punya kartu kredit, berapa orang yang percaya dengan kualitas, karena barang tidak dilihat lansung.
2. Selain membuahkan hasil, bisnis di internet juga banyak yang rontok, banyak sekali pelaku bisnis di internet yang gulung tikar karena tidak sanggup bersaing dan tidak memiliki inovasi dan kreatifitas.
3. Banyaknya kriminalitas di internet, seperti card froud (pencurian akses kartu kredit). Hal ini membuat orang konsumen malas berbelanja online. Walaupun sebagian besar toko online menerima pembayaran melalui transfer antar bank.
4. Budaya orang Indonesia yang merasa tidak nyaman kalo berbelanja hanya dengan melihat katalog produk, tanpa menyentuh, apalagi mencoba-coba. Bayangkan saja, berapa orang ibu-ibu yang pergi ke toko butik, dan menyentuh baju atau tas, lalu coba sana dan coba sini, trus ibu-ibu tersebut bilang sama yang punya toko, “maaf pak, bajunya gak cocok sama saya”. Konon lagi konsumen e-commerce hanya mengandalkan katalog.
5. Infrastruktur internet tidak merata di seluruh Indonesia, khususnya desa-desa. Toko anda akan buka 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Artinya setiap hari anda harus mengecek apakah ada pesan yang masuk dari konsumen anda, bayangkan kalo anda ingin berlibur ke desa, atau pulang kampung ke desa yang tidak ada akses internetnya?. Bisa jadi konsumen anda kehilangan kepercayaan terhadap toko anda. Atau mungkin anda ingin memasang plang dengan tulisan “Maaf!!! sedang berlibur ke daerah yang tidak terkoneksi internet”.
6. Jasa kurir yang tidak terjangkau daerah tertentu. Banyak sekali konsumen yang kecewa ketika ingin memilih daerah tujuan pengiriman barang, mereka menemukan tulisan “Maaf!! tujuan pengiriman yang anda inginkan belum bisa dilayani”. Bayangkan kecewanya pelanggan anda.

3. Jelaskan model yang digunakan dalam Model Sistem Umum Perusahaan

Definisi Model : Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.

Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.

JENIS-JENIS MODEL :

1. Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.

2. Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.

3. Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.

4. Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.

KEGUNAAN MODEL :

1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.

2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.

3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.


MODEL SISTEM UMUM”

Sistem Fisik :

merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.

Arus sumber daya fisik yang mengalir :

· Arus material.

Material-material input diterima dari pemasok bahan baku dan komponen rakitan. Material

ini disimpan di tempat penyimpanan sampai dibutuhkan dalam proses transformasi.

· Arus personil.

Input personil berasal dari lingkungan. Calon pegawai berasal dari masyarakat setempat dan mungkin dari serikat buruh pesaing. Input personil ini biasanya diproses oleh fungsi sumber daya manusia, kemudian ditugaskan ke berbagai bidang fungsional.

· Arus mesin.

Mesin-mesin diperoleh dari pemasok, dan biasanya berada di perusahaan untuk jangka waktu lama (3 – 20 tahun atau lebih). Namun, akhirnya semua mesin dikembalikan kepada lingkungan dalam bentuk tukar tambah dengan model baru, atau sebagai rongsokan.

· Arus uang.

Uang terutama diperoleh dari para pemilik, yang menyediakan modal investasi, dan dari para pelanggan perusahaan yang memberikan pendapatan penjualan. Sumber lainnya mencakup lembaga keuangan,

2. Jelaskan mafaat dan kendala yang bisa diantisipasi dari perdagangan melalui jaringan elektronik (E-Commerce)!
MANFAAT DAN KENDALA E-COMMERCE
Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
menekan biaya barang dan jasa,
serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya
memperpendek waktu produk cycle
meningatkan Value Chain
meningkatkan costumer loyality
dan melebarkan jangkauwan.
Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:
Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
Bagi Pengelola bisnis : efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
Bagi Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
1.Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 220 Juta jiwa, tetapi jumlah pengguna internet di Indonesia sekitar 5-7 juta orang. Jumlah tersebut belum lagi dipecah menjadi, pengguna aktif, pengguna yang mengerti browsing (karena ada pengguna yang hanya membuka email untuk kebutuhan komunikasi), pengguna yang mengerti e-commerce, atau pengguna pemula. Kalaupun ada kelompok yang mengerti e-commerce, harus dibagi lagi menjadi, berapa orang yang nyaman berbelanja online, berapa orang yang punya kartu kredit, berapa orang yang percaya dengan kualitas, karena barang tidak dilihat lansung.

2.Selain membuahkan hasil, bisnis di internet juga banyak yang rontok, banyak sekali pelaku bisnis di internet yang gulung tikar karena tidak sanggup bersaing dan tidak memiliki inovasi dan kreatifitas.

3.Banyaknya kriminalitas di internet, seperti card froud (pencurian akses kartu kredit). Hal ini membuat orang konsumen malas berbelanja online. Walaupun sebagian besar toko online menerima pembayaran melalui transfer antar bank.

3.Jelaskan model yang digunakan dalam Model Sistem Umum Perusahaan !
JENIS-JENIS MODEL :

Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.

Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.

Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.

Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.

KEGUNAAN MODEL :

Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.

Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.

Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.

MODEL SISTEM UMUM”

Sistem Fisik :

merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.

Arus sumber daya fisik yang mengalir :

Arus material.

Material-material input diterima dari pemasok bahan baku dan komponen rakitan. Material

ini disimpan di tempat penyimpanan sampai dibutuhkan dalam proses transformasi.

Arus personil.

Input personil berasal dari lingkungan. Calon pegawai berasal dari masyarakat setempat dan mungkin dari serikat buruh pesaing. Input personil ini biasanya diproses oleh fungsi sumber daya manusia, kemudian ditugaskan ke berbagai bidang fungsional.

Arus mesin.

Mesin-mesin diperoleh dari pemasok, dan biasanya berada di perusahaan untuk jangka waktu lama (3 – 20 tahun atau lebih). Namun, akhirnya semua mesin dikembalikan kepada lingkungan dalam bentuk tukar tambah dengan model baru, atau sebagai rongsokan.

Arus uang.

Uang terutama diperoleh dari para pemilik, yang menyediakan modal investasi, dan dari para pelanggan perusahaan yang memberikan pendapatan penjualan. Sumber lainnya mencakup lembaga keuangan,

2. Sistem Konseptual,

Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.

a. Sistem Lingkaran Terbuka.

Adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian.

Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.

b. Sistem Lingkaran Tertutup.

Adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme

pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya. Hal tersebut ditunjukka Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output

sistem. Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.

4. Apa yang anda ketahui mengenai Konsep Management by Exception , jelaskan !
management by exception. Management by exception adalah suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktivitas hanya jika aktivitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima. Agar manajer dapat mempraktekan management by exception, harus ditetapkan standar dalam bentuk batas atas dan batas bawah kinerja yang dapat diterima.

Management by exception memberikan tiga keuntungan dasar, yaitu :

manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara normal.

karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat memperoleh perhatian lebih menyeluruh.

perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.

Namun terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui, yaitu :

beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.

perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi tidak terkendali.

TUGAS IV
"Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi"

- Pentingnya pengendalian Sistem Informasi

Pengendalian yang dimaksud dalam makalah ini adalah sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan . Sebuah pengendalian dikatakan berhasil ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi.
Pengendalian dalam sistem
Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas toleransi yang telah ditentukan.
Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan korektif bisa diabaikan.
Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
1. Suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
2. Suatu ukuran prestasi aktual.
3. Suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
4. Suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
5. Suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.

Tugas pengendalian dalam Sistem Informasi
1. Kontrol proses pengembangan.
Selama fase desain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Desain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok. Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana.
1. Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala
2. Fase Analisis & Disain
Mengidentifikasi kebutuhan informasi, menentukan kriteria penampilan Menyusun disain dan standar operasi CBIS
3. Fase Implementasi
Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan Menetapkan prosedur untuk memelihara CBIS
4. Fase Operasi & KontrolMengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC, memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan.

- Kontrol proses pengembangan
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,
6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.

- KONTROL DESAIN SISTEM
Untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya. Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
I. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
1. Permulaan Dokumentasi Sumber
>Perancangan dokumentasi
>Pemerolehan dokumentasi
>Kepastian keamanan dokumen
2. Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
3. Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input diproses
4. Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
5. Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat dikeluarkan.

- KONTROL PENGOPERASIAN SISTEM
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :
1. Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster
i. Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
ii. Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
iii. Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat.
iv. Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi pada pasokan-pasokan.

TUGAS V
E-Commerce

Perdagangan melalui Jaringan Elektronik “E-Commerce” )

Pendahuluan
Perdagangan elektronik atau E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan,pemesanan barang sistem elektronik seperti internet atau televisi, www,atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Pembahasan
Perdagangan melalui Jaringan Elektronik :
Merupakan Transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan jaringan internet.
Manfaat perdagangan melalui jaringan elektronik
· Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
· Hubungan dengan pemsok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
· Pengembalian atas investasi pemegang saham, dan pemilik yang meningkat.
Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik
· Biaya Tinggi, maksudnya ialah untuk melakukan atau membuka perdagangan secara online itu sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit,karena itu biasa nya bisnis ini di lakukan oleh kalangan menengah keatas,tetapi ada juga dari kalangan menengah kebawah untuk menekuni bisnis ini.
· Masalah Keamanan,yang di maksud adalah dalam e-commerce masalah keamannya masih banyak yang di ragukan,banyak juga yang pihak-pihak nakal yang mengsalah gunakan system seperti ini,dengan menipu si korban untuk melakukan apa saja,maka dari itu ini merupakan kendala yang sangat besar.
· Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia,maksudnya ialah masih banyak aplikasi-aplikasi yang kurang mendukung dalam menjalankan pada e-commerce,dan banyak aplikasinya pun masih terbatas atau sedikit yang di keluarkan oleh vendor,sehingga ini dapat di katakan sebagai kendala pada e-commerce.
Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik :
· Mengumpulkan intelijen bisnis.
· Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS).

Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik.
· SISTEM ANTAR ORGANISASI (Interorganizatonal System-IOS).
· PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK (Electronic Data Interchange – EDI).
· EXTRANET.
· TRANSFER DANA secara ELEKTRONIK (Electronic Fund Transfer – EFT).

Sistem antar organisasi.
Merupakan,Suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal.
· Manfaat IOS (Intra Organizational system)
Manfaat IOS di bagi menjadi dua yakni,secara langsung dan tidak langsung. Berikut ini adalah pengertian dari keduanya :
Manfaat secara langsung IOS :
Efisiensi komparatif, dapat menyediakan barang dan jasa lebih murah dari pesaing
· Efisiensi internal, perbaikan-pebaikan dalam perusahaan.
· Efisiensi antar-organisasi, perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusaahaan lain.
Kekuatan tawar menawar, kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggan yang menguntungkan dirinya. Kekuatan itu berasal dari tiga metode dasar:
· Keistimewaan produk yang unik.
· Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian.
· Peningkatan biaya peralihan.
Manfaat secara tidak langsung IOS :
· Mengurangi kesalahan.
· Mengurangi biaya.
· Meningkatkan efisiensi operasional.
· Meningkatkan kemampuan bersaing.
· Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang.
· Meningkatkan pelayanan pelanggan.

Pertukaran data elektronik (EDI).
adalah pertukaran langsung dokumen-dokumen bisnis dari komputer ke komputer, seperti order pembelian dan order penjualan.
Hubungan EDI yang umum.
Membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side) dan kaitan antara perusahaan dengan pelanggan (customer side)
Set transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur.
EDI memungkinkan terjadinya Pengisian Kembali Persediaan oleh Penjual dan Transfer Dana secara Elektronik.
Standar EDI.
Standar yang digunakan di Amerika Utara dinamakan ANSI ASC X12. Standar Internasional dinamakan EDIFACT.
Tingkat penerapan EDI.
Tiga tingkat penggunaan yang berbeda, yaitu :
1. Pemakai tingkat satu, hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat dua, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang, melampaui lini industri.
3. Pemakai tingkat tiga, bukan Cuma banyak set transaksi yang ditransmisikan ke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi computer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.
Tujuan tingkat satu dan dua adalah mengubah dokumen kertas menjadi elektronik.
Pengaruh Penerapan EDI :
- Tekanan Pesaing.
- Kekuasaan yang dilaksanakan.
- Kebutuhan Intern.
- Dukungan manajemen puncak.
Manfaat EDI.
Pemanfaatan EDI di Indonesia nampaknya masih belum mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Masih sangat jarang yang memanfaatkan system ini sebagai salah satu komponen teknologi informasi. Definisi EDI sendiri ialah pertukaran data secara elektronik antar perusahaan dengan menggunakan format data standar yang telah disepakati bersama.
Dengan EDI ini perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan pertukaran data baik didalam internal organisasi ataupun dengan pihak stakeholder. Berikut ini ialah keuntungan yang akan didapatkan organisasi jika menerapkan EDI.
* Penghematan Biaya : Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan ada biaya kertas, tidak ada biaya penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya pengiriman dokumen kertas.
* Kecepatan : Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
* Keakuratan : EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
* Keamanan : Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.
* Integrasi : Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien.

Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik.
Pilihan Teknologi :
1. Sambungan Langsung (direct connectivity), bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi.
2. Jaringan Bernilai Tambah ( value-added network), jaringan ini disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
3. Internet, memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAHASA INDONESIA 1 (Kalimat Efektif)

PENGERTIAN, CONTOH KATA ABSTRAK DAN KATA KONKRET

Algoritma Dijkstra